Minggu, 29 Desember 2013

Kamu Bagaikan Fatamorgana yang Tak Pernah Nyata Untukku Sentuh

Kamu. Semua kisahku bercerita tentang kamu. Sosokmu yang hadir ditengah-tengah kelamnya hidupku, membuatku seperti lilin bersinar dalam gelapnya ruangan.
Kamu tahu aku pernah terluka. Kamu tahu jiwaku hampir tak berbentuk lagi. Kamu sendiri tahu di dalam sini aku lebur dan hancur berkeping-keping.
Kamu. Entah bagaimana caramu meracik obat untuk setiap luka dihatiku. Kamu menyelimutiku dengan aura jatuh cinta, membuatku merasa utuh kembali.
Kamu. Menghadirkan naungan suara berat yang bergetar dalam dinding otakku. Jantungku tak berdetak normal, kali ini lebih cepat dari biasanya. Kurasa ini yang dinamakan cinta.
Kamu. Membuatku kembali merasa indahnya terbang diangkasa tiap kali ucapan selamat pagi darimu datang lebih awal. Membaca lelucon sederhana yang kerap kita ciptakan, membuatku seperti orang tolol karena tersenyum didepan layar ponselku.
Kamu. Ah... Indahnya kurasakan hatiku kembali utuh.
Betapa aku bersyukur pada Tuhan, telah menuliskan namamu dalam lembaran baru dihidupku.
Namun sejenak aku terpana. Kusadari kau berada disana bersama masa lalumu, dan aku berada jauh disini bersama masa depan yang akan kusulam.
Namun sejenak aku runtuh. Kusadari bahwa kamu hanya bayangan ilusi dalam khayalanku.
Karena tak perduli seberapa jauh aku melangkah untuk menyentuhmu, kamu selalu hilang meninggalkanku menangis.
Tak perduli seberapa keras aku mencoba, sosokmu selalu pergi bagaikan fatamorgana.

Mereka benar, Kamu bagaikan fatamorgana, yang tak pernah bisa untukku sentuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar