Kamu. Semua
kisahku bercerita tentang kamu. Sosokmu yang hadir ditengah-tengah kelamnya
hidupku, membuatku seperti lilin bersinar dalam gelapnya ruangan.
Kamu tahu aku
pernah terluka. Kamu tahu jiwaku hampir tak berbentuk lagi. Kamu sendiri tahu
di dalam sini aku lebur dan hancur berkeping-keping.
Kamu. Entah
bagaimana caramu meracik obat untuk setiap luka dihatiku. Kamu menyelimutiku
dengan aura jatuh cinta, membuatku merasa utuh kembali.
Kamu. Menghadirkan
naungan suara berat yang bergetar dalam dinding otakku. Jantungku tak berdetak
normal, kali ini lebih cepat dari biasanya. Kurasa ini yang dinamakan cinta.
Kamu.
Membuatku kembali merasa indahnya terbang diangkasa tiap kali ucapan selamat
pagi darimu datang lebih awal. Membaca lelucon sederhana yang kerap kita
ciptakan, membuatku seperti orang tolol karena tersenyum didepan layar
ponselku.
Kamu. Ah...
Indahnya kurasakan hatiku kembali utuh.
Betapa aku
bersyukur pada Tuhan, telah menuliskan namamu dalam lembaran baru dihidupku.
Namun sejenak
aku terpana. Kusadari kau berada disana bersama masa lalumu, dan aku berada
jauh disini bersama masa depan yang akan kusulam.
Namun sejenak
aku runtuh. Kusadari bahwa kamu hanya bayangan ilusi dalam khayalanku.
Karena tak
perduli seberapa jauh aku melangkah untuk menyentuhmu, kamu selalu hilang
meninggalkanku menangis.
Tak perduli
seberapa keras aku mencoba, sosokmu selalu pergi bagaikan fatamorgana.
Mereka benar,
Kamu bagaikan fatamorgana, yang tak pernah bisa untukku sentuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar